a

Lima Sektor Bakal Angkat IHSG Tahun Depan

Lima Sektor Bakal Angkat IHSG Tahun Depan
Sektor properti akan diuntungkan oleh tren disinflasi, penurunan BI rate, kebijakan baru loan to value ratio, dan relaksasi persyaratan kredit pemilikan rumah. 

JAKARTA -- Lima sektor diprediksi mengangkat kinerja pasar saham tahun depan, sejalan dengan pemulihan daya beli dan ekspansi belanja infrastruktur pemerintah. Sektor itu meliputi otomotif, konstruksi, telekomunikasi, bahan pokok, dan properti.

Kepala Riset Ekuitas Credit Suisse Jahanzeb Naseer mengatakan masa terburuk sektor otomotif telah berlalu dan potensi pemulihan mulai terlihat.
"Tanda-tanda pemulihan adalah munculnya model-model mobil baru dan peningkatan ekonomi. Volume penjualan juga mulai stabil, sekitar 80.000-90.000 unit per bulan," katanya, Senin (21/12/2015).

Credit Suisse mengestimasi pertumbuhan 10% di sektor otomotif. Selain peluncuran model baru, pembiayaan ringan dan pemulihan ekonomi juga mendukung peluang pemulihan.

Sementara itu, sektor konstruksi akan tumbuh, terutama bersumber dari belanja infrastruktur pemerintah. Namun, sektor ini menghadapi prospek yang tidak mudah mengingat pendapatan korporasi bersifat backward looking dengan melihat kontrak, sedangkan valuasi bersifat forward looking.

Sektor berikutnya adalah telekomunikasi yang dianggap industri pokok baru. Konsumsi data terbukti lebih kuat dibandingkan dengan industri staple lainnya selama masa yang tidak stabil ini.

"Kami menyukai sektor ini untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun terakhir karena melihat pemulihan harga jual rata-rata seiring dengan diskon data," tutur Naseer.

Konsolidasi industri dan akhir siklus belanja modal 3G turut meningkatkan cash flow emiten tersebut.
Emiten di sektor industri bahan pokok, seperti mi instan dan rokok, juga dipandang kebal sekalipun perlambatan ekonomi berlanjut. Belanja infrastruktur dan penurunan suku bunga akan menguntungkan emiten ini dibandingkan dengan emiten ritel.

Sementara itu, sektor properti akan diuntungkan oleh tren disinflasi, penurunan BI rate, kebijakan baru loan to value ratio, dan relaksasi persyaratan kredit pemilikan rumah.

Sumber : bisnis.com

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Sharing

Previous
Next Post »