gambar: huffpost.com |
Kali ini saya juga menemukan sebuah tulisan menarik dan penuh inspirasi dari seorang pakar bernama Mulyana Ahmad melalui akun facebook pribadinya, sebuah tulisan singkat yang dia berikan judul “DI BALIK CERITA SUKSES JERMAN”
Semoga melalui tulisan ini jika dibaca oleh para mahasiswa, dosen, rektor, dan pihak-pihak terkait yang memiliki kesempatan untuk merubah Indonesia melalui profesinya masing-masing.
Berikut ini merupakan ulasan lengkap tulisan Mulyana Ahmad berjudul “Di Balik Cerita Sukses Jerman”.
The Wall Street Journal memuat sebuah artikel menarik berjudul “Behind Germany’s Success Story in Manufacturing” pada 1 Juni 2014 lalu.
Tulisan reporter Chase Gummer di Frankfurt ini mengangkat kisah singkat tentang rahasia di balik kesuksesan Jerman menjadi salah satu raksasa industri manufaktur dunia, meskipun negara ini sempat hancur lebur 70 tahun lalu, dibombardir oleh Sekutu dalam Perang Dunia II.
“Di Jerman, lembaga-lembaga riset berperan mendorong ekspor produk manufaktur berteknologi tinggi.”
Cerita kesuksesan Jerman membangun industri manufakturnya sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari peran jejaring lembaga-lembaga atau institut penelitian (research institutions) di negara ini. Salah satunya adalah Fraunhofer Society.
Jaringan lembaga riset dan inovasi ini telah banyak membantu Jerman hingga menjadikannya eksportir terdepan produk-produk manufaktur berteknologi tinggi, walaupun upah tenaga kerja dan regulasi di negara ini termasuk tinggi dan ketat.
Lembaga-lembaga riset yang tergabung dalam jaringan Fraunhofer memainkan peran penting dalam rantai proses inovasi produk di Jerman. Mereka menterjemahkan hasil-hasil riset dasar –yang biasanya ditelurkan oleh universitas- di Jerman ke dalam berbagai terapan yang layak untuk kepentingan bisnis.
Produk format audio MP3 adalah salah satu produk inovasi paling terkenal dari jaringan Fraunhofer, dimana dari produk ini lahirlah ribuan paten.
Berbagai inovasi yang dilakukan oleh jaringan Fraunhofer ini sanggup menghidupi perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah (small and medium-size companies) di Jerman.
Perlu untuk diketahui bahwa perusahaan kecil dan menengah selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Jerman.
Lewat strategi semacam ini, perusahaan kecil dan menengah di Jerman dapat ‘bermain’ dan bersaing dalam skala global, walaupun barang tetap diproduksi secara lokal. Hingga pada akhirnya, ekonomi negara ini stabil, bahkan meningkat pertumbuhannya.
Yang menarik, hampir 2/3 dari total biaya tahunan dari jaringan lembaga riset Fraunhofer ini, yakni 2,75 milyar dollar, ditanggung oleh pemerintah. Sementara, sisanya disokong oleh kontrak-kontrak kerja yang dibuat bersama industri swasta.
Jaringan lembaga riset Fraunhofer mempekerjakan para profesor di bidang rekayasa atau engineering, yang telah memiliki pengalaman kerja di industri selama bertahun-tahun.
Selain itu, sekitar 30% dari total 22.000 karyawan di Fraunhofer adalah mahasiswa doktoral (Ph.D.).
Pada akhirnya, banyak di antara mereka menempati posisi-posisi manajemen di beberapa perusahaan terkemuka, seperti Audi dan Porsche. Tidak sedikit pula yang memilih untuk mendirikan perusahaannya sendiri setelah keluar dari lembaga ini.
8 tahun saya mengamati industri manufaktur yang berkembang di Eropa dan ingin mengetahui sejarah risetnya.
Ternyata 80% inkubatornya adalah fraunhofer. Mungkin Bpk Habibie membuat BPPT dan LIPI untuk bisa berbuat seperti fraunhofer.
Seperti frauhofer membina ratusan UKM pembuatan pisau kelas dunia di solingen, UKM penjernihan air dgn membran nanofilter yg mendunia seperti liqtech dan veolia.
Pembuat lensa yg mendunia seperti carl zeiss dan 40 UKM produsen lensa optik yg terpusat di kota Jena.
Pembuat laser yg mendunia srperti Mahr Gmbh. UKM penemu format MP3, pengelolaan data, building material dan 66 jenis fokus kajian lainnya.
Tahun ini fraunhofer hanya mempatenkan 369 penemuan. Tertinggal jauh oleh siemens (2.500), Bosch (2.200), Mercedes (1.600), Infenion Technology (1.200), VW (700), Denso (700), BASF (700), BMW (690), ZF AG (545), Audi (400).
Tetapi dari 369 patent fraunhofer telah menjelma menjadi ribuan UKM dan menopang pertumbuhan ekonomi jerman ditengah upah buruh yang termasuk tertinggi di Eropa.
Semoga BPPT dan LIPI bisa seperti fraunhofer. Amin
Silahkan share untuk bisa menyebarkan semangat dan inspirasi untuk kemajuan Indonesia..
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Sharing