Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut meskipun sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sela-sela gigi karena sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.
Menurut para dokter gigi, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi juga dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan gigi lebih bersih dan wangi. Akibat dari jarangnya menyikat gigi adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan dari penumpukan kotoran di gigi. Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikat gigi juga dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh teman sekitar.
Siapakah penemu sikat gigi?
Orang yang dianggap menemukan konsep sikat gigi modern adalah William Addis, dari Inggris. Pada tahun 1770, ia dipenjara akibat terlibat dalam kerusuhan, dan di penjara itulah ia menemukan cikal bakal sikat gigi modern.
Di dalam penjara, William Addis membuat sikat gigi menggunakan tulang yang dilubangi kecil-kecil, lalu diisi bulu binatang yang ia dapatkan dari penjaga penjara. Bulu-bulu itu kemudian direkatkan dengan lem. Sekeluar dari penjara, William Addis mulai memproduksi sikat gigi kreasinya pada tahun 1780, dan itulah produksi sikat gigi komersial pertama di Inggris.
Meski William Addis yang menemukan konsep sikat gigi pertama kali, namun orang yang pertama kali mematenkannya adalah H. N. Wadsworth, dari Amerika, pada 7 November 1857. Di Amerika, produksi massal sikat gigi dimulai pada tahun 1885.
Hingga tahun 1930-an, orang-orang masih menggunakan tulang dan bulu binatang untuk membuat sikat gigi, sebagaimana temuan William Addis. Namun, bahan-bahan itu dianggap tidak efisien serta tidak higienis, dan bulu-bulu yang digunakan itu sering terlepas ketika orang memakainya untuk menyikat gigi.
Sampai kemudian, pada tahun 1938, perusahaan DuPont dari Amerika mulai memproduksi sikat gigi dengan bulu sintetis dari bahan nilon untuk pertama kalinya. Dari situ, bentuk dan bahan sikat gigi terus berkembang, hingga seperti yang kita kenal sekarang.
Sangat beruntung kita karena zaman dulu sangatlah tidak higenis. Rawatlah gigi kita dengan baik agar tetap sehat dan putih. Hargai perjuangan para pendahulu kita.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Sharing